HidayatusSibyan.NET - Rabu 22/01/2020, di halaman madrasah Hidayatus Sibyan ramai dengan seluruh jamiyah yang tergabung dalam PERSAL KOTA (persatuan solawat Al habsyi Kokop Tanjung bumi).
Acara rutinan tersebut tepat pada giliran jamiyah Ahbabur Rasul Asoran, dalam keadaan yang sedang krisis moneter acara tersebut tetap di selenggarakan. melihat beberapa bulan sebelumnya rutinan tersebut fakum tidak terkondisi, dan Alhamdulillah saat ini berjalan lagi. klik di sini
Ketua Jamiyah Ahbabur Rasul Ust. Marja'i "Dana acara tersebut termasuk ngambil dana pribadi beliau. Dengan kesederhanaan acara tersebut berjalan denan lancar, seluruh jamiyah yang tergabung dalam persal kota banyak yang hadir.
#Muhyi Zain
#HidayatusSibyan.NET
#Asoran Dupok
Rabu, 22 Januari 2020
Senin, 06 Januari 2020
HidayatusSibyan.NET - Peran Alumni Terhadap Madrasah
HidayatusSibyan.NET - peran alumni sangatlah penting dalam lingkungan pendidikan, kalaupun sudah tidak belajar lagi di ruangan kelas. "Alumni itu harus ikut serta dalam lingkungan pendidikan agar ilmu yang di pelajari dulu oleh gurunya tidak terputus " kata ustad Syafi'i salah satu tenaga pengajar di madrasah Hidayatus Sibyan.
"Salah satu peran alumni di lingkungan madrasah yaitu : madrasah mengadakan acara seperti , maulid nabi, haflatul imtihan dan sebagainya, alumni harus ada di dalamnya, " ujar ustad Marja'i akrabnya sebagai kepala madrasah sekarang,
klik di sini
peran Alumni sudah di terapkan di madrasah ini, dengan ikut serta dalam rangka memeriahkan haflatul imtihan, para alumus muda menampilkan aksi drama panggung yang menggoncangkan panggung utama madrasah, aksi drama alumni tersebut mendapatkan apresiasi dari berbagai kalangan masyarakat, asatid dan kepala sekolah.
Di samping itu, alumni juga ikut menyumbangkan dana, pemikiran, tenaga dan sumbangsih lainya jika madrasah mengadakan acara, hal ini agar alumni juga mendapat barokah dan pahala kelak di akhirat". Dawuh ustad Zuhdi selaku wakil pengasuh madrasah HidayatusSibyan
Bangkalan, 07/01/20
#HidayatusSibyan.NET
#Muhyi Zain
"Salah satu peran alumni di lingkungan madrasah yaitu : madrasah mengadakan acara seperti , maulid nabi, haflatul imtihan dan sebagainya, alumni harus ada di dalamnya, " ujar ustad Marja'i akrabnya sebagai kepala madrasah sekarang,
klik di sini
peran Alumni sudah di terapkan di madrasah ini, dengan ikut serta dalam rangka memeriahkan haflatul imtihan, para alumus muda menampilkan aksi drama panggung yang menggoncangkan panggung utama madrasah, aksi drama alumni tersebut mendapatkan apresiasi dari berbagai kalangan masyarakat, asatid dan kepala sekolah.
Di samping itu, alumni juga ikut menyumbangkan dana, pemikiran, tenaga dan sumbangsih lainya jika madrasah mengadakan acara, hal ini agar alumni juga mendapat barokah dan pahala kelak di akhirat". Dawuh ustad Zuhdi selaku wakil pengasuh madrasah HidayatusSibyan
Bangkalan, 07/01/20
#HidayatusSibyan.NET
#Muhyi Zain
HidayatusSibyan.NET - Lingkungan Pendidikan Islam
HidayatusSibyan.NET - Manusia memiliki sejumlah kemamapuan yang dapat di kembangkan melalui pengalaman. Pengalaman itu terjadi karena interaksi manusia dengan lingkungannya, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial manusia secara efisien dan efektif itulah yang di sebut dengan pendidikan. Dan latar tempat berlangsungnya pendidikan itu disebut dengan lingkungan pendidikan. Seperti kita ketahui lingkungan pendidikan utama adalah keluarga. Makin bertambah usia seseorang, peranan lingkungan pendidikan lainnya semakin penting meskipun pengaruh lingkungan keluarga masih berlanjut.
Lingkungan pendidikan islam juga di definisikan sebagai suatu institusi atau kelembagaan tempat pendidikan itu berlangsung. Namun demikian dapat di pahami bahwa lingkungan pendidikan islam adalah suatu lingkungan yang di dalamnya terdapat ciri-ciri keislaman yang memungkinkan terselenggaranya pendidikan islam dengan baik.
Lingkungan pendidikan islam tidak di jelaskan secara langsung di dalam al-quran, kecuali lingkungan pendidikan yang terdapat dalam praktek sejarah yang di gunakan sebagai tempat terselenggaranya pendidikan, seperti masjid, rumah, mushalla, nadrasah, dan universitas. Walaupun begitu, al-quran tetap memberikan perhatian terhadap lingkungan sebagai tempat sesuatu. Yang di kenal dengan al-qaryah, sebagai tempat tinggal manusia umumnya yang dapat dihubungkan dengan tingkah laku penduduknya, tingkah laku pendidiknya, serta tempat tinggal para nabi. Hal ini menunjukkan bahwa lingkungan juga merupakan faktor penting dalam pendidikan.
Pada periode awal, ummat islam mengenal lembaga pendidikan berupa kuttab, yang mana di tempat ini di ajarkan membaca dan menulis huruf Al-Quran lalu di ajarkan pula ilmu al-quran dan ilmu agama lainnya. Begitu di awal dakwa rasulullah beliau menggunakan rumah Arqam sebagai institusi pendidikan bagi sahabat awal. Dengan demikian, dapat di katakan bahwa pendidikan islam mengenal adanya rumah, masjid, kuttab, dan madrasah sebagai tempat berlangsungnya pendidikan, atau disebut juga sebagai lingkungan pendidikan Klik di sini
Ada beberapa macam lingkungan pendidikan ?
Manusia sepanjang hidupnya akan di pengaruhi oleh tiga lingkungan pendidikan yang utama yaitu : keluaga, sekolah dan masyarakat, dan ketiganya di sebut dengan tripusat pendidikan.
a. keluarga
Keluarga merupakan pengelompokan primer yang terdiri dari sejumlah kecil orang karena hubungan semeda dan sedarah. Keluarga itu dapat berbentuk inti (ayah, ibu, anak) ataupun keluarga yang di perluas (kakek, nenek, adik, kakak, dll). Perkembangan kebutuhan dan asprasi individu maupun masyarakat menyebabkan peran keluarga terhadap pendidikan anak-anaknya mengalami perubahan. Pada mulanya keluargalah yang utama berperan baik pada aspek pembudayaan maupun penguasaan pengetahuan dan keterampilan. Dengan meningkatkan kebutuhan aspirasi anak, maka keluarga pada umumnya tidak mampu memenuhinya. Oleh karena itu, sebagian dari tujuan pendidikan itu akan di capai melalui jalur pendidikan sekolah maupun jalur pendidikan luar sekolah.
Fungsi dan peranan keluarga, di samping pemerntah dan masyarakat, tidak terbatas hanya pada pendidikan keluarga saja, akan tetapai keluarga ikut serta bertanggung jawab terhadap pendidikan lainnya. Manurut Ki Hajar Dewantoro, suasana kehidupan keluarga merupakan tempat yang sebaik-baiknya untuk melakukan pendidikan orang-seorang (pendidikan individual) maupun pendidikan sosial. Keluarga itu tempat pendidikan yang sempurna sifat dan wujudnya untuk melangsungkan pendidikan ke arah pembentukan pribadi yang utuh, tidak saja bagi anak-anak tapi juga pada remaja. Peran orang tua dalam keluarga sebagai penuntun, sebagai pengajar, sebagai pemberi contoh.
Keluarga juga seyogianya ikut mendukung program-program lingkungna pendidikan lainnya (kelompok bermain, kursus, kelompok belajar dan lain-lain). Keikut sertaan keluarga itu dapat perencanaan, pemantauan dalam pelaksanaan, maupun dalam evaluasi dan pengembangan, dan dengan berbagai cara (daya, dana, dan sebagainya). Dan tidak kalah pentingnya upaya dan koordinasi dan keserasian antar ketiga pusat pendidikan.
b. sekolah
sekolah merupakan sarana yang secara sengaja di rancang untuk melaksanakan pendidikan, seperti yang di kemukakan, karena kemajuan zaman, keluarga tidak mungkin lagi memenuhi seluruh kebutuhan dan aspirasi generasi muda terhadap iptek. Semakin maju suatu masyarakat semakin penting peranan sekolah dalam mempersiapkan generasi muda dalam proses pembangunan masyarakatnya.
Salah satu alternatif yang mungkin di lakukan di sekolah untuk melaksanakan kebijakan nasional adalah secara bertahap mengembangkan sekolah menjadi suatu tempat pusat latihan (training centre) manusia indonesia di masa depan. Dengan kata lain, sekolah sebagai pusat pendidikan adalah sekolah yang mencerminkan masyarakat yang maju karena pemanfaatan secara optimal dan teknologi, tetapi tetap pada ciri keindonesiaan. Suatu alternatif yang mungkin di lakukan sesuai situasi dan kondisi antara lain:
a. Pengajaran yang mendidik
Yakni pengajaran yang secara serentak memberi peluang pencapaian tujuan intruksional bidang study dan tujuan-tujuan umum pendidikan lainnya. Dalam upaya mewujudkan pengajaran yang mendidik, perlu pula di kemukakan bahwa setiap keputusan dan tindakan guru dalam rangka kegiatan belajar mengajar akan membawa dampak atau efek kepada siswa, baik efek instruksional (efek langsung dari bahan ajaran yang menjadi isi pesan dari belajar mengajar) maupun efek pengiring (efek tidak langsung dari bahan ajaran atau pengalaman)
b. Peningkatan dan pemantapan pelaksanaan program bimbingan dan penyuluhan (BP) di sekolah
Pelaksanaan kegiatan BP di sekolah menitikberatkan kepada bimbingan terhadap perkembangan pribadi melalui pendekatan perseorangan dan kelompok. Siswa yang mendapatkan masalah mendapatkan bantuan khusus untuk mampu mengatasinya. Sementara itu semua siswa tetap mendapatkan bimbingan karier terutama secara kelompok. Pengembangan kepribadian ke arah penyadaran jati diri sebagai manusia indonesia merupakan sisi lain dari tujuan pendidikan.
c. Pengembangan perpustakaan sekoalah menjadi suatu pusat sumber belajar (PSB).
Dengan kedudukan sebagai PSB di harapkan perannya akan lebih aktif dalam mendukung program pengajaran, bahkan dapat berperan sebagai mitra kelas dalam upaya menjawab tantangan perkembangan iptek yang semakin cepat. Pengembangan PSB itu dapat di lakukan secara bertahap sehingga pada akhirnya dapat berperan ganda yakni sebagai mitra kelas dalam proses belajar mengajar dan tempat pengkajian berbagai pengembangan sistem instruksional.
d. Peningkatan dan pemantapan program pengelolaan sekolah
Pengelolaan sekolah sebagai pusat pendidikan dan kebudayaan seharusnya merupakan refleksi dari suatu masyarakat pancasilais sebagai mana yang dicita-citakan dalam tujuan nasional. Gaya kerja para pengelola umumnya, khususnya pengelola kesiswaan, akan sangat berpengaruh bukan hanya melalui kebijakannya tapi juga aspek keteladanannya.
c. masyarakat
kaitan antara masyarakat dan pendidikan dapat di tinjau dari tiga segi yaitu:
1. Masyarakat sebagai penyelenggara pendidikan, baik yang di lembagakan (jalur sekolah) maupun yang tidak di lembagakan (jalur luar sekolah)
2. Lembaga-lembaga kemasyarakatan atau kelompok sosial di masyarakat, baik langsung maupun tidak langsung, ikut mempunyai peran dan fungsi edukatif.
3. Dalam masyarakat tersedia berbagai sumber belajar, baik yang di rancang maupun yang di manfaatkan
Manusia berusaha mendidik dirinya sendiri dengan memanfaatkan sumber-sumber belajar yang tersedia di masyarakat dalam bekerja, bergaul, dan sebagainya. Fungsi masyarakat sebagai pusat pendidikan sangat bergantung pada taraf perkembangan dari masyarakat itu beserta sumber-sumber belajar yang tersedia di dalamnya. Terdapat sejumlah lembaga kemasyarakatan atau kelompok sosial yang mempunyai peran dan fungsi edukasi yang besar, antara lain kelompok sebaya, organisasi kepemudaan (pramuka, karang taruna, remaja masjid, dan sebagainya), organisasi keagamaan, organisasi ekonomi, organisasi politik, organisasi kebudayaan, dan sebagainya. Lembaga atau kelompok sosial tersebut pada umumnya memberikan kontribusi bukan hanya dalam proses sosialisasi, tetapi juga dalam peningkatan pengetahuan dan keterampilan anggotanya.
Bangkalan,07/01/20
#Muhyi Zain
#HidayatusSibyan.NET
Kamis, 02 Januari 2020
HidayatusSibyan.NET - Terminologi pendidikan dalam Islam
HidayatusSibyan.NET -
Dalam pandangan Al Qur’an pendidikan dan pengajaran merupakan sebuah transformasi baik ilmu maupun nilai yang secara substansial tidak di bedakan. Penggunaan istilah yang mengacu pada pengertian “pendidikan dan pengajaran “ bukan merupakan dikotomik yang memisahkan kedua substansi tersebut, melainkan sebuah nilai harus menjadi dasar bagi segala aktivitas proses transformasi. Polaritas istilah lebih menunjukkan pada sasaran yang ingin di capai dari sebuah proses.
Berangkat dari paradigma tersebut, maka jika di telusuri secara mendalam di dalam Al-Qur’an terdapat beberapa istilah yang mengacu pada terminologi pendidikan dan pengajaran di antaranya adalah tarbiyah, ta’lim, ta'dib dan tazkiyah.
A. TARBIYAH
Terminologi tarbiyah merupakan salah satu bentuk transmigrasi untuk menjelaskan istilah pendidikan. Istilah ini telah menjadi istilah bau dan populer dalam dunia pendidikan khususnya pendidikan Islam
1. Definisi Tarbiyah
Kata tarbiyah berasal dari bahasa Arab yaitu yang berarti (raja/pengusaha) (tuan) (pengatur) (penanggung jawab) . Istilah tarbiyah dapat di artikan sebagai proses penyampaian atau pendampingan (asistensi) terhadap anak yang mampu sehingga dapat menghantarkan masa kanak-kanak tersebut ke arah yang lebih baik, baik anak tersebut anak sendiri maupun anak orang lain.
Menurut al-Baidlawy kata al-rabb berasal dari kata tarbiyah yaitu menyampaikan sesuatu sedikit demi sedikit hingga sempurna. Dan jika di lihat dari fungsinya kata Rabbi terbagi menjadi tiga yaitu : Rabb sebagai pemili/penguasa, sebagai tuhan yang di taati, dan sebagai pengatur.
Dari uraian makna yang tercangkuo dalam terminologi kata tarbiyah, baik dari segi etimologi maupun terminologi terdapat prinsip-prinsip yang menjadi dasar pandangan Islam terhadap hubungan manusia, prinsip-prinsip tersebut adalah
a. Kepercayaan terhadap pendidikan bahwa ia adalah sebuah proses dan upaya untuk mencari pengalaman serta perubahan tingkah laku yang sesuai dengan fitrahnya
b. Kepercayaan bahwa segala sesuatu yang ada di alam ini adalah makhluk.
c. Kepercayaan bahwa alam raya ini selalu berevolusi.
d. Kepercayaan bahwa alam ini tunduk kepada manusia dan di gunakan manusia untuk kebaikan.
e. Kepercayaan bahwa Allah sebagai rabbul 'alamin dia bersifat dengan sifat kesempurnaan.
2. Terminologi tarbiyah dalam Al-Qur’an
Kata tarbiyah dengan berbagai variasinya, di dalam Al-Quran terulang sebanyak 952 kali yang terbagi menjai 2 bentuk
a. Bentuk isim fa’il : ربني yang bentuk jama dari ربانيون yang juga mempunyai relasi dengan kata mengajar (تعليم ) dan belajar (تدريس) . firman Allah QS. Ali Imron 79:
ما كان لبشر ان يؤتيه الله الكتاب والحكم والنبوة ثم يقول للناس كونوا عبادا لي من دون الله ولكن كونوا ربانيين بما كنتم تعلمون الكتاب وبما كنتم تدرسون
Artinya: tidak wajar bagi seorang manusia yang Allah berikan kepadanya al kitab, hikmah dan kenabian, lalu dia berkata kepada manusia “hendaklah kamu menjadi penyembah-penyembahku bukan penyembah Allah” akan tetapi hendaklah kamu menjadi orang – orang rabbani, karna kamu selalu mengajarkan al kitab dan di sebabkan kamu tetap mempelajarinya
b. Bentuk masder dari رب : bentuk ini dalam Al Quran terulang sebanyak 947 kali, empat kali berbentuk jama ارباب , satu kali berbentuk tunggal, dan selebihnya di idiomatikkan dengan isim sebanyak 141 kali.
c. Bentuk kata kerja ربي : bentuk ini terulang 2 kali dalam surah al isra’ 17/24 dan surah al syu’ara /18.
3. Tela’ah Surah Al-isra’ / 17:23- 24ۥ
وقضی ربك الا تعبدوا الا اياه وبالوالدين احسانا ۚ إما يبلغن عندك الكبر احدهما او كلاهما فلا تقل لهما اف ولا تنهر هما وقل لهما قولا كريما ۚ واخفض لهما جناح الذل من الرحمة وقل رب ارحمهما كما ربياني صغيرا
Artinya : dan tuhan telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang diantara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaamu, maka sekalikali jangan kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayaangan dan ucapkanlah “ wahai tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagai mana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil.
Kata ربياني (mendidik) yang di sbutkan dalam ayat di atas adalah teladan amal kebaikan yang di lakukan orang tua kepada anaknya yang tak terhingga nilai jasanya.
Sedangkan ketaatan yang harus di lakukan anak sebagai balasan terhadap orang tuanya, al quran mensifati perbuatan tersebut dengan:
a. Ihsan : yaitu ungkapan untuk menyatakn segala bentuk keindahan yang menjadi kegemaran.
b. Di larang bertutur kasar
c. Anjuran bertutur kata yang baik
d. Sikap ramah
B. Ta’lim
Kata ta’lim di tinjau dari asal usulnya merupakan bentu masder dari kata علّم yang kata dasarnya عَلِمَ mempunyai arti mengetahui , kata ta’lim menunjukkan adanya proses yang rutin dan terus menerus serta adanya upaya yang luas cakupannya sehingga dapat memberi pengaruh pada muta’allim (orang yang belajar). Kata taallum mempunya arti adanya sentuhan jiwa, hal ini di tunjukkan firman Allah surah Al baqoroh : 31:
وعلم ءادم الاسماء كلها ثم عرضهم علي الملائكة فقال انبئوني باسماء هؤلاء ان كنتم صادقين
Dan dia mengajarkan kepada Adam nama nama (benda benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada malaikat lalu berfirman “sebutkanlah kepadaku nama benda benda itu jika kamu memang orang orang yang benar.”
Pengajaran yang di lakukan oleh Allah kepada nabi Adam untuk menyebutkan nama naa benda , mempunyai makna bahwa Allah menjadikan Adam dapat mengucapkan dan memberi nama sesuatu sebagai mana hal tersebut telah di ajarkan kepadanya.
C. Ta’dib
Kata ta’dib berasal dari kata أذب yang berarti perilaku dan sikap sopan. Kata ini dapat juga berarti do’a, hal ini karena doa dapat membimbing manusia kepada sifat yang terpuji dan melarang sifat yang tidak terpuji. Salah seorang tokoh pendidikan syed muhammad Naquid Al Attas, ia menggunakan istilah ta’dib dalam pendidikan islam di gunakan untuk menjelaskan proses penamaan adab kepada manusia. Istilah yang di gunakan beliau berbeda dengan tokoh tokoh lain yang kebanyakan menggunkan istilah tarbiyah.
Dalam terminologi ini Al Attas memberikan definisi ta’dib adalah pengenalan dan pengakuan tentang hakikat bahwa pengetahuan dan wujud itu bersifat teratur secara hirarkhis sesuai dengan berbagai tingkatan dan derajat mereka tentang tempat seseorang yang tepat dalam hubungannya dengan hakekat serta dengan kapasitas dan potensi jasmaniyah, intelektual serta ruhaniyah seseorang. Dalam literatur agama banyak di temukan uraian tentang adab. Salah satu di antaranya adalah sabda nabi saw.” Addabani rabbi faahsana ta’dibi”
Meskipun kata adab tidak di sebut dalam alquran, tetapi di temukan pujian atas akhlaq nabi muhammad saw. وانك لعلي خلق عظيم “sesungguhnya engkau benar benar berada di atas budi pekerti yang agung”. beberapa prinsip adab pembicaraan dalam al quran surah Al Shaff 2-3
ياايها الذين امنوا لم تقولون ما لا تفعلون كبر مقتا عند الله ان تقولوا ما لا تفعلون.
Hai orang orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu perbuat? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa apa yang tidak kamu kerjakan.
Basa basi dalam berbicara adalah baik, asal yang di ucapkan tidak melampaui batas. mencela pun boleh, asal celaan tidak melewati kewajaran. Akan tetapi adab agama memberi catatan bahwa tidak melontarkan celaan adalah sesuatu yang terpuji.
D. Tazkiyah
Kata tazkiyah berasal dari derivasi kata زكي yang berarti tumbuh dan berkembang berdasarkan barokah dari Allah. Makna ini dapat di gunakan dalam konteks duniawi maupun ukhrawi, sehingga kata زكاة dalam ajaran islam berarti sesuatu yang di keluarkan oleh manusia yang di ambil dari hak Allah, di berikan kepada golongan fakir atau miskin, baik di niati untuk mengharap barokah, untuk membersihkan jiwa , melapangkan dada, maupun untuk mendapatkan keberkahan dalam melakukan kebaikan. Seperti di jelaskan dalam QS. Al baqoroh 43 :
واقيموا الصلاة وءاتوا الزكاة واركعوا مع الراكعين
dan dirikanlah solat, tunaikanlah zakat dan rukuklah beserta orang-orang yang rukuk.
Dalam bentuk lain, kata tazkiyah berbentuk imbuhan yang berubah menjadi زكي yang di kontekskan dengan nafs. Kata tersebut terulang sebanyak 26 kali, 24 kali dalam bentuk kata kerja, dan 2 kali dalam bentuk masder yang di nisbahkan kepada manusia, karena manusia dari satu sisi mempunyai potensi untuk mensucikan jiwanya. Firman Allah dalam QS. Al a’la: 14 : قد افلح من تزكي sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri.
Manusia dalam mensucikan jiwanya dapat menempuh dua cara :
1. Dengan perbuatan, cara ini adalah cara yang terpuji seperti dalam firman Allah dalam QS Al A’la / 14
2. Dengan ucapan , seperti membersihkan diri dari sifat kemunafikan keadilan orang lain, yang di larang oleh Allah. QS: An-najm : 32 : فلا تزكوا انفسكم هو اعلم بمن اتقي “maka janganlah kamu mengatakan dirimu suci. Dialah yang paling mengetahui tentang orang yang bertaqwa.
Sekedar untuk membangkitkan semangat dan rasa optimis, seseorang diperbolehkan untuk memuji dirinya sendiri tetapi tidak untuk di perdengar kepada orang lain. Klik di sini
#HidayatusSibyan.NET
#MuhyiZain
BANGKALAN, 02/01/20
Dalam pandangan Al Qur’an pendidikan dan pengajaran merupakan sebuah transformasi baik ilmu maupun nilai yang secara substansial tidak di bedakan. Penggunaan istilah yang mengacu pada pengertian “pendidikan dan pengajaran “ bukan merupakan dikotomik yang memisahkan kedua substansi tersebut, melainkan sebuah nilai harus menjadi dasar bagi segala aktivitas proses transformasi. Polaritas istilah lebih menunjukkan pada sasaran yang ingin di capai dari sebuah proses.
Berangkat dari paradigma tersebut, maka jika di telusuri secara mendalam di dalam Al-Qur’an terdapat beberapa istilah yang mengacu pada terminologi pendidikan dan pengajaran di antaranya adalah tarbiyah, ta’lim, ta'dib dan tazkiyah.
A. TARBIYAH
Terminologi tarbiyah merupakan salah satu bentuk transmigrasi untuk menjelaskan istilah pendidikan. Istilah ini telah menjadi istilah bau dan populer dalam dunia pendidikan khususnya pendidikan Islam
1. Definisi Tarbiyah
Kata tarbiyah berasal dari bahasa Arab yaitu yang berarti (raja/pengusaha) (tuan) (pengatur) (penanggung jawab) . Istilah tarbiyah dapat di artikan sebagai proses penyampaian atau pendampingan (asistensi) terhadap anak yang mampu sehingga dapat menghantarkan masa kanak-kanak tersebut ke arah yang lebih baik, baik anak tersebut anak sendiri maupun anak orang lain.
Menurut al-Baidlawy kata al-rabb berasal dari kata tarbiyah yaitu menyampaikan sesuatu sedikit demi sedikit hingga sempurna. Dan jika di lihat dari fungsinya kata Rabbi terbagi menjadi tiga yaitu : Rabb sebagai pemili/penguasa, sebagai tuhan yang di taati, dan sebagai pengatur.
Dari uraian makna yang tercangkuo dalam terminologi kata tarbiyah, baik dari segi etimologi maupun terminologi terdapat prinsip-prinsip yang menjadi dasar pandangan Islam terhadap hubungan manusia, prinsip-prinsip tersebut adalah
a. Kepercayaan terhadap pendidikan bahwa ia adalah sebuah proses dan upaya untuk mencari pengalaman serta perubahan tingkah laku yang sesuai dengan fitrahnya
b. Kepercayaan bahwa segala sesuatu yang ada di alam ini adalah makhluk.
c. Kepercayaan bahwa alam raya ini selalu berevolusi.
d. Kepercayaan bahwa alam ini tunduk kepada manusia dan di gunakan manusia untuk kebaikan.
e. Kepercayaan bahwa Allah sebagai rabbul 'alamin dia bersifat dengan sifat kesempurnaan.
2. Terminologi tarbiyah dalam Al-Qur’an
Kata tarbiyah dengan berbagai variasinya, di dalam Al-Quran terulang sebanyak 952 kali yang terbagi menjai 2 bentuk
a. Bentuk isim fa’il : ربني yang bentuk jama dari ربانيون yang juga mempunyai relasi dengan kata mengajar (تعليم ) dan belajar (تدريس) . firman Allah QS. Ali Imron 79:
ما كان لبشر ان يؤتيه الله الكتاب والحكم والنبوة ثم يقول للناس كونوا عبادا لي من دون الله ولكن كونوا ربانيين بما كنتم تعلمون الكتاب وبما كنتم تدرسون
Artinya: tidak wajar bagi seorang manusia yang Allah berikan kepadanya al kitab, hikmah dan kenabian, lalu dia berkata kepada manusia “hendaklah kamu menjadi penyembah-penyembahku bukan penyembah Allah” akan tetapi hendaklah kamu menjadi orang – orang rabbani, karna kamu selalu mengajarkan al kitab dan di sebabkan kamu tetap mempelajarinya
b. Bentuk masder dari رب : bentuk ini dalam Al Quran terulang sebanyak 947 kali, empat kali berbentuk jama ارباب , satu kali berbentuk tunggal, dan selebihnya di idiomatikkan dengan isim sebanyak 141 kali.
c. Bentuk kata kerja ربي : bentuk ini terulang 2 kali dalam surah al isra’ 17/24 dan surah al syu’ara /18.
3. Tela’ah Surah Al-isra’ / 17:23- 24ۥ
وقضی ربك الا تعبدوا الا اياه وبالوالدين احسانا ۚ إما يبلغن عندك الكبر احدهما او كلاهما فلا تقل لهما اف ولا تنهر هما وقل لهما قولا كريما ۚ واخفض لهما جناح الذل من الرحمة وقل رب ارحمهما كما ربياني صغيرا
Artinya : dan tuhan telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang diantara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaamu, maka sekalikali jangan kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayaangan dan ucapkanlah “ wahai tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagai mana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil.
Kata ربياني (mendidik) yang di sbutkan dalam ayat di atas adalah teladan amal kebaikan yang di lakukan orang tua kepada anaknya yang tak terhingga nilai jasanya.
Sedangkan ketaatan yang harus di lakukan anak sebagai balasan terhadap orang tuanya, al quran mensifati perbuatan tersebut dengan:
a. Ihsan : yaitu ungkapan untuk menyatakn segala bentuk keindahan yang menjadi kegemaran.
b. Di larang bertutur kasar
c. Anjuran bertutur kata yang baik
d. Sikap ramah
B. Ta’lim
Kata ta’lim di tinjau dari asal usulnya merupakan bentu masder dari kata علّم yang kata dasarnya عَلِمَ mempunyai arti mengetahui , kata ta’lim menunjukkan adanya proses yang rutin dan terus menerus serta adanya upaya yang luas cakupannya sehingga dapat memberi pengaruh pada muta’allim (orang yang belajar). Kata taallum mempunya arti adanya sentuhan jiwa, hal ini di tunjukkan firman Allah surah Al baqoroh : 31:
وعلم ءادم الاسماء كلها ثم عرضهم علي الملائكة فقال انبئوني باسماء هؤلاء ان كنتم صادقين
Dan dia mengajarkan kepada Adam nama nama (benda benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada malaikat lalu berfirman “sebutkanlah kepadaku nama benda benda itu jika kamu memang orang orang yang benar.”
Pengajaran yang di lakukan oleh Allah kepada nabi Adam untuk menyebutkan nama naa benda , mempunyai makna bahwa Allah menjadikan Adam dapat mengucapkan dan memberi nama sesuatu sebagai mana hal tersebut telah di ajarkan kepadanya.
C. Ta’dib
Kata ta’dib berasal dari kata أذب yang berarti perilaku dan sikap sopan. Kata ini dapat juga berarti do’a, hal ini karena doa dapat membimbing manusia kepada sifat yang terpuji dan melarang sifat yang tidak terpuji. Salah seorang tokoh pendidikan syed muhammad Naquid Al Attas, ia menggunakan istilah ta’dib dalam pendidikan islam di gunakan untuk menjelaskan proses penamaan adab kepada manusia. Istilah yang di gunakan beliau berbeda dengan tokoh tokoh lain yang kebanyakan menggunkan istilah tarbiyah.
Dalam terminologi ini Al Attas memberikan definisi ta’dib adalah pengenalan dan pengakuan tentang hakikat bahwa pengetahuan dan wujud itu bersifat teratur secara hirarkhis sesuai dengan berbagai tingkatan dan derajat mereka tentang tempat seseorang yang tepat dalam hubungannya dengan hakekat serta dengan kapasitas dan potensi jasmaniyah, intelektual serta ruhaniyah seseorang. Dalam literatur agama banyak di temukan uraian tentang adab. Salah satu di antaranya adalah sabda nabi saw.” Addabani rabbi faahsana ta’dibi”
Meskipun kata adab tidak di sebut dalam alquran, tetapi di temukan pujian atas akhlaq nabi muhammad saw. وانك لعلي خلق عظيم “sesungguhnya engkau benar benar berada di atas budi pekerti yang agung”. beberapa prinsip adab pembicaraan dalam al quran surah Al Shaff 2-3
ياايها الذين امنوا لم تقولون ما لا تفعلون كبر مقتا عند الله ان تقولوا ما لا تفعلون.
Hai orang orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu perbuat? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa apa yang tidak kamu kerjakan.
Basa basi dalam berbicara adalah baik, asal yang di ucapkan tidak melampaui batas. mencela pun boleh, asal celaan tidak melewati kewajaran. Akan tetapi adab agama memberi catatan bahwa tidak melontarkan celaan adalah sesuatu yang terpuji.
D. Tazkiyah
Kata tazkiyah berasal dari derivasi kata زكي yang berarti tumbuh dan berkembang berdasarkan barokah dari Allah. Makna ini dapat di gunakan dalam konteks duniawi maupun ukhrawi, sehingga kata زكاة dalam ajaran islam berarti sesuatu yang di keluarkan oleh manusia yang di ambil dari hak Allah, di berikan kepada golongan fakir atau miskin, baik di niati untuk mengharap barokah, untuk membersihkan jiwa , melapangkan dada, maupun untuk mendapatkan keberkahan dalam melakukan kebaikan. Seperti di jelaskan dalam QS. Al baqoroh 43 :
واقيموا الصلاة وءاتوا الزكاة واركعوا مع الراكعين
dan dirikanlah solat, tunaikanlah zakat dan rukuklah beserta orang-orang yang rukuk.
Dalam bentuk lain, kata tazkiyah berbentuk imbuhan yang berubah menjadi زكي yang di kontekskan dengan nafs. Kata tersebut terulang sebanyak 26 kali, 24 kali dalam bentuk kata kerja, dan 2 kali dalam bentuk masder yang di nisbahkan kepada manusia, karena manusia dari satu sisi mempunyai potensi untuk mensucikan jiwanya. Firman Allah dalam QS. Al a’la: 14 : قد افلح من تزكي sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri.
Manusia dalam mensucikan jiwanya dapat menempuh dua cara :
1. Dengan perbuatan, cara ini adalah cara yang terpuji seperti dalam firman Allah dalam QS Al A’la / 14
2. Dengan ucapan , seperti membersihkan diri dari sifat kemunafikan keadilan orang lain, yang di larang oleh Allah. QS: An-najm : 32 : فلا تزكوا انفسكم هو اعلم بمن اتقي “maka janganlah kamu mengatakan dirimu suci. Dialah yang paling mengetahui tentang orang yang bertaqwa.
Sekedar untuk membangkitkan semangat dan rasa optimis, seseorang diperbolehkan untuk memuji dirinya sendiri tetapi tidak untuk di perdengar kepada orang lain. Klik di sini
#HidayatusSibyan.NET
#MuhyiZain
BANGKALAN, 02/01/20
Nasyith Atthullab siap menggali bakat santri
HidayatusSibyan.NET - Nasyith Atthullab, salah satu kegiatan santri yang di adakan setiap malam ahad tiap 1 pekan sekali, selain kegiatan mengaji kitab santri juga di ajarkan bagaimana menjadi pembawa acara, sambutan, berpuisi, dan bepidato dan lain sebagainya. hal ini bertujuan agar santri kelak bisa berguna bagi masyarakat.
kegiatan ini tiap pekan di adakan di aula madrasah dan di wajibkan dari kelas 2 ibtidaiyah sampai tsanawiyah. dalam satu bulan sekali di adakan Nasyith Kubro yang di tempatkan di halaman madrasah yang di ambil dari peserta yang paling bagus selama kegiatan satu bulan. di samping itu agar santri bisa melatih mental di dunia luar.
Langganan:
Komentar (Atom)




