Sampai saat ini, kondisi sebagian besar masyarakat kita dalam memandang keberadaan madrasah sepertinya masih jauh di mata sekaligus jauh di hati. Masyarakat kita masih belum mau membukakan matanya untuk menoleh sebentar ke madrasah, hati meraka pun belum merasa terpanggil untuk membenahi madrasah. Mengapa?
Terhadap masyarakat pertama kiranya dapat dimaklumi, karena dalam hal prestasi misalnya, keberadaan madrasah secara umum masih setingkat di bawah sekolah-sekolah umum. Hal ini menjadi pembukti masyarakat untuk menilai rendah mutu pendidikan madrasah. Perspektif ini pula yang menjadikan para orang tua siswa, terutama mereka yang tergolong mampu enggan memilih madrasah sebagai tujuan utama sekolah putra-putrinya. klik di sini AsoranDupok.blogspot.com
Sementara masyarakat kedua, yakni unsur-unsur yang terlibat langsung dalam pengolahan madrasah, juga masih perlu diasah kreativitasnya dalam membangun dirinya sehingga mampu merubah image masyarakat. Padahal image adalah salah satu faktor yang tidak bisa diabaikan begitu saja, karena dengan image orang akan terpengaruh. Tentu saja perubahan image ini pun tidak serta-merta terwujud manakala persoalan-persoalan kesadaran masyarakat tidak terbangun.
Agar mutu madrasah semakin meningkat, berikut 6 strategi peningkatan mutu madrasah:
Pertama, pengembangan kurikulum dan pembelajaran yang berorientasi pada siswa.
Strategi ini lebih mampu memberdayakan pembelajaran siswa yang menekankan pada keaktifan belajar murid, bukan pada keaktifan mengajar guru.
Kedua, pengelolaan kesiswaan yang berfokus pada pelayanan terhadap peserta didik agar mereka berhasil dalam mengikuti proses pembelajaran dan sekaligus dapat memberi harapan semua pihak.
Ketiga, pengelolaan pendidik dan tenaga kependidikan. Pengelolaan ketenagaan bertujuan untuk mendayagunakan tenaga-tenaga kependidikan secara efektif dan efisien guna mencapai hasil yang optimal, namun tetap dalam kondisi yang menyenangkan.
Keempat, pengelolaan sarana prasarana, mulai dari pengadaan, pemeliharaan dan perbaikan, hingga sampai pengembangan. Hal ini didasari oleh kenyataan bahwa madrasah yang paling mengetahui kebutuhan sarana dan prasarana, baik kecukupan, kesesuaian, maupun kemuktahirannya, terutama sarana dan prasarana yang sangat erat kaitannya dengan proses belajar mengajar secara langsung.
Kelima, pengelolaan pembiayaan. Keuangan di madrasah merupakan bagian yang amat penting karena setiap kegiatan membutuhkan dana. Madrasah juga harus diberikan kebebasan untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang mendatangkan penghasilan, sehingga sumber keuangan tidak semata-mata tergantung pada pemerintah.
Keenam, output yang diharapkan. Madrasah harus memiliki output yang diharapkan. Output madrasah adalah prestasi madrasah yang dihasilkan oleh proses pembelajaran dan manajemen di madrasah. Output madrasah diklasifikasikan menjadi dua, yaitu output berupa prestasi akademik dan output berupa prestasi non akademik. Terkait output yang prestasi di madrasah, misalnya seorang murid berprestasi di ajang perlombaan.
Masyarakat sekarang memang memandang madrasah sebelah mata, seolah-olah lebih mementingkan pendidikan formal, padahal pendidikan madrasah jauh lebih penting, karena menyangkut kehidupan akhirat.
jadi, peningkatan mutu madrasah sangat penting agar madrasah bisa bersaing di era modern dan masyarakat bisa mementingkan pendidikan agama bagi putra putrinya.
#Editor-Muhyi Zain
#HidayatusSibyan.NET

Tidak ada komentar:
Posting Komentar